TAPEL DALEM SIDAKARYA

 


Awalnya Tapel Dalem Sidakarya ini duwe Griya Babakan namun menghilang sampai ditemukan seorang sisia dan sisia ini kemudian menjadi pregine Dalem Sidakarya. Sisia ini kemudian sakit dan disembuhkan oleh Pinisepuh yang kala itu masih belia, masih di SMA. Akhirnya tapel yang tanpa rambut ini diaturkan ke Pinisepuh.
 
Pada saat membuat petapakan Tapel Dalem Sidakarya, saya berkeinginan agar dibuatkan rambut, dan rambutnya kuning seperti bule sepanjang sebahu pada umumnya. Pinisepuh mengizinkan dan setelah rambut selesai nunas taksu ke Pura Dalem Sidakarya bersama Pinisepuh. Selanjutnya daksina linggih ditempatkan di depan Petapakan yang sudah disucikan oleh Pinisepuh. Petapakan ditempatkan di pelangkiran kayu tanpa alas dulang. Tiga bulan kemudian, manakala bersih-bersih baru tahu kalau rambut petapakan melingkar dan tambah panjang, kalau pelangkiran didudukan di atas dulang kecil sudah menjuntai dan kena lantai altar. Dan saat ini pelangkiran sudah yang paling besar dan rambut sudah hampir sampai lantai altar, sepertinya tetap tambah panjang. Warna rambut dan kumis sekarang sudah sebagian hitam serta beruban. Kumis juga tambah panjang. Yang paling aneh, satu kali saat pesucian Tumpek Landep ada bulu hidung padahal aslinya tidak ada.


Penulis :  Ida Pandita Mpu Paramadaksa Purohita