PURI ANYAR PUROHITA

 


Karena Bhisama Pasek Gelgel bahwa utaming bhakti kawula adalah bhakti di Puri, maka diwujudkanlah Puri Anyar Purohita yang sangat sederhana. Di Puri berstana Petapakan Ratu Ayu Magelung (Dewi Durga) di mana rambut hitamnya berasal dari rambut Ida Bhatara Raja. Kemudian melinggih pula Tapel Dalem Sidakarya, mulanya tapel tidak ada rambut namun setelah dibuatkan rambut, rambut tersebut sudah tambah panjang 40 cm dan terus bertambah panjang sampai tulisan ini dibuat. Termasuk kumis juga bertambah panjang. Pada hari pesucian tumpek landep, pernah juga ditemukan muncul bulu hidung.

Keberadaan Purohita Pura berdiri atas restu Puri Agung Dharma Giri Utama, di mana Pinisepuh yang bergelar abhiseka Bhatara Raja Wilatikta XIV, sebagai Ratu yang disungkemi para abdi dalem yang disebut para. Pendirian Pura sesuai dengan pakem dari Raja Purana yaitu Puri Para Pura Purana. Setelah Puri memiliki Para atau abdi maka dibuatlah Pura kemudian sejarah mencatatnya sebagai Purana. Bukanlah suatu kebetulan kemudian Hyang Mpu Kuturan mengamanahkan untuk mewujudkan stana dari Sang Hyang Purohita.
 
Selanjunya, karena adanya bhisama Ida Bhatara Lingsir Pasek Gelgel kepada Wargi Sentana atau keturunannya, dan kebetulan sebagai abdi dari Bhatara Raja, maka saya Jero Mangku Pasek Mukti Murwo Kuncoro (waktu masih walaka) memohon izin untuk mendirikan simbol dari Puri di Purohita Pura agar wargi Sentana Pasek yang selama ini jarang mengetahui bhisama ini tidak salah dalam melakukan bhakti sebagai warga Pasek Gelgel. Adapun bhisama Ida Bhatara Kawitan Pasek Gelgel adalah sebagai berikut :
 
"Pratisentananingsun kabeh, nira bhatara lingsir pasek gelgel maweh sesuluh dening pasek ngarannya pelaksana sesana kawitan, sang amangku titah saking ratuning rat. mwang memarek ngiring ratuning rat sasuwen urip ingsun. nihan mangkana ingsung awedar tata titi ngaran: utamaning bhakti warih pasek gelgel, inganika bhakti ring puri ikang pageh ngelakoni tattwa padesa, lantur wenang kita anembah bhakti ring manira".
 
Artinya:
“Para keturunanku, aku batara lingsir pasek gelgel memberi sesuluh bahwa pasek membawa arti pelaksana sesana kawitan yang mengemban amanah dari raja dan mendampingi raja selama hayatku, oleh karenanya aku mengindahkan pedoman yaitu utamaning bhakti warih pasek gelgel, adalah bhakti di puri yang masih menjunjung tinggi tattwa pedesa, selanjutnya barulah berkenan sembah bhakti kepadaku”.
 
Atas dasar bhisama ini kemudian di Purohita Pura dibangun simbol Puri yang bernama Puri Anyar Purohita. Ciri dari Puri yang  masih menjalankan Tattwa adalah dengan keberadaan simbol petapakan (tapel) dan berbagai pusaka. Petapakan yang ada di Puri Anyar Purohita adalah Petapakan Ratu Ayu Magelung (manifestasi Ida Bhatarai Durga) dan Ida Dalem Sidakarya.


Penulis :  Ida Pandita Mpu Paramadaksa Purohita