Hiranya Garbha berasal dari bahasa sansekerta yang artinya Rahim Emas atau Telur Emas, yang secara puitis dapat diterjemahkan menjadi Benih Alam Semesta. Hiranya garbha adalah sumber penciptaan alam semesta yang dalam filsafat Weda di manifestasikan sebagai dewa wisnu sebagai sumber penciptaan alam semesta, seperti yang termuat dalam Bagawata Purana. Tuhan yang maha esa sebagai hiranya garbha juga disebutkan dalam sebuah sloka di dalam Rigweda (RV 10.121), sebagai Hiraṇyagarbha Sūkta, yang dapat diinterpretasikan sebagai dewa pencipta yang tunggal (ayat 8: yo deveṣv ādhi devā eka āsīt), Artinya : "Ia adalah Dewa dari segala dewa, dan tak ada yang disampingnya". Selain itu, konsep "rahim emas" kembali disebutkan dalam Wishwakarman Sūkta (RV 10.82).
Gua Hiranya Garbha yang ada di Pura Khayangan Jagat Bhuana Purohita dibangun atas petunjuk dari Dewa Bumi. Setelah perjalanan ke Parang Kusomo, kemudian dititahkan untuk melukis Ida Bhatari Gusti Kanjeng Ratu Kidul, Lukisan Ida dan Bhatara Raja yang akan dilinggihkan di Gua Hiranya Garbha. Gua hiranya garbha yang ada di pura khayangan jagat bhuana Purohita kemudian ditembuskan secara niskala ke pantai Parang Kusumo. Setelah itu, didalam gua hiranya garbha sering ditemukan adanya kerang atau pasir di lantai gua, kadang ada yang merasakan lantai gua seperti bergerak, dan di dalam gua tercium bau laut.
Sumber Tulisan : Puri Agung Dharma Giri Utama (www.dharmagiriutama.org)